Pembangunan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-‘Ulya dimulai pada tahun 2011, peletakan batu pertama oleh KH. Zain Baik dan KH. Abdul Ghofar-Singosari, pondok didirikan pada saat keadaan masyarakat sekitar masih sangat awam bahkan istilah moh limo masi sangat kental di kalangan masyarakat sekitar. Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang didirikannya pondok pesantren ini. Penggagas pondok pesantren adalah Ibu Nyai Hj. Adibatul Khoiriyah Al Hafidzah sekaligus sebagai khodimul ma’had. Beliau adalah putri dari ulama besar Kota Solo Almaghfurlah KH. Muhammad Shodri Al Hafidz. Beliau merupakan seorang ibu dari 7 putra yang seluruh putranya dididik oleh beliau sendiri bersama dengan suaminya Almaghfurlah KH. Muhammad Noor Rony sehingga sem...
Pembangunan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-‘Ulya dimulai pada tahun 2011, peletakan batu pertama oleh KH. Zain Baik dan KH. Abdul Ghofar-Singosari, pondok didirikan pada saat keadaan masyarakat sekitar masih sangat awam bahkan istilah moh limo masi sangat kental di kalangan masyarakat sekitar. Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang didirikannya pondok pesantren ini. Penggagas pondok pesantren adalah Ibu Nyai Hj. Adibatul Khoiriyah Al Hafidzah sekaligus sebagai khodimul ma’had. Beliau adalah putri dari ulama besar Kota Solo Almaghfurlah KH. Muhammad Shodri Al Hafidz. Beliau merupakan seorang ibu dari 7 putra yang seluruh putranya dididik oleh beliau sendiri bersama dengan suaminya Almaghfurlah KH. Muhammad Noor Rony sehingga semua putra nya menjadi hafidzul quran. Ibu Nyai Hj. Adibatul Khoiriyah Al Hafidzah berasal dari Kota Solo sedangkan KH. Muhammad Noor Rony berasal dari Kota Baron Nganjuk.
Dalam proses pembangunan pondok pada tahun 2011 berjalan lancar dengan bantuan dari para jamaah dan keluarga besar juga para muwakifin dari Malaysia. Proses pembangunan berlanjut hingga akhirnya selesai pada tahun 2014.
Ibu Nyai Hj. Adibatul Khoiriyah (Almh) merupakan putri dari KH. Muhammad Shodri bin Abdus Salam-Solo, beliau merupakan keturunan ke tujuh dari Kyai Ageng Gribig-Jatinom Klaten. Ibu Nyai Hj. Adibatul Khoriyah Al Hafidzah memiliki 2 saudari yakni Ibu Nyai Hj. Aminah Shodri (pengasuh PP Al Ishlah Mangkangkulon Semarang dan Ibu Nyai Hj. Anisah-Solo. Ibu Nyai Hj. Adibatul Khoiriyah mulai menyetorkan dan menghafal alquran sampai lancar kepada KH. Muhammad Shodri Al Hafidz kemudian melanjutkan pembelajaran kitab di NDM Solo. Kemudian Ibu Nyai Hj. Adibatul Khoiriyah Al-Hafidzah melanjutkan tabarruq alquran dan menyetorkan hafalan sampai khatam kepada KH. Mufid Mas’ud-Krapyak, KH. Asror Kaliwungu-Kendal Semarang, KH. Abdullah Salam-Betengan Demak, Ibu Nyai Hj. Diah-Tulungagung, KH. Hisyam Hayat-Kudus, dan yang terakhir Almaghfurlah KH. Arwani-Kudus.