Pondok Pesantren Tahfidz Oemah Al-Qur’an berdiri sekitar tahun 2012. Pesantren ini berlokasi di Jl. Mertojoyo Selatan Blok C10 No. 02 Rt 05/RW 01 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Lokasi tersebut dipilih karena posisinya berada diantara kampus-kampus terkenal di Kota Malang seperti UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Islam Malang. Pendiri pondok pesantren ini adalah Ustadz Abu Samsudin M.Th.I bersama istrinya yang bernama Ustadzah Nur Chanifah M.Pd.I.
Abuya dan Ummah menjadi sebutan para santri untuk beliau berdua dalam interaksi kehidupan sehari-hari. Abuya Abu Samsudin berasal dari Blitar, sedangkan Ummah Nur Chanifah berasal dari Nganjuk. Awal mulanya beliau...
Pondok Pesantren Tahfidz Oemah Al-Qur’an berdiri sekitar tahun 2012. Pesantren ini berlokasi di Jl. Mertojoyo Selatan Blok C10 No. 02 Rt 05/RW 01 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Lokasi tersebut dipilih karena posisinya berada diantara kampus-kampus terkenal di Kota Malang seperti UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Islam Malang. Pendiri pondok pesantren ini adalah Ustadz Abu Samsudin M.Th.I bersama istrinya yang bernama Ustadzah Nur Chanifah M.Pd.I.
Abuya dan Ummah menjadi sebutan para santri untuk beliau berdua dalam interaksi kehidupan sehari-hari. Abuya Abu Samsudin berasal dari Blitar, sedangkan Ummah Nur Chanifah berasal dari Nganjuk. Awal mulanya beliau berdua merantau ke Kota Malang di tahun 2012 untuk menuntut ilmu, buya menjadi dosen di STAIN Kediri. Sedangkan ummah melanjutkan studi S3 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ditambah kegiatan mengajar sebagai dosen di Universitas Brawijaya Malang. Pada tahun 2012, beliau memang sudah menampung mahasiswa yang membutuhkan tempat tinggal, jadi sejak tanggal 20 Oktober 2012 beliau menyediakan kos bagi mahasiswa yang membutuhkan tempat tinggal. Dari tahun ke tahun semakin banyak mahasiswa yang ingin tinggal disana. Berawal dari keresahan Ummah dan Abuyya melihat kegiatan Mahasiswi di kos yang sangat bebas tanpa ada aturan yang baik, banyak dari mereka yang keluar pagi dan kembali tengah malam. Sangat jarang sekali selesai kuliah mereka pulang ke kos, hal ini juga berdasarkan pengalaman Ummah sebagai mahasiswi S1 di Surabaya. Banyak waktu yang terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan dengan kegiatan yang positif.
Pada tahun 2015 beliau memutuskan untuk mengajak para mahasiswi penghafal Al-Quran dan saudara- saudara beliau sebagai mahasiswi yang juga tertarik untuk menghafalkan Al-Quran agar tinggal di bangunan pondok. Kegiatan sholat berjamaah bersama juga diaplikasikan. seiring berjalannya Waktu, mahasiswi yang ingin belajar menghafal Al-Qur’an semakin banyak sehingga kami menyebut bangunan ini menjadi Pondok Pesantren Tahfidz Oemah Al-Qur'an. Kegiatan tahfidz ini merupakan salah satu bentuk pembentengan generasi Islam dari pengaruh negatif arus globalisasi yang sudah menggerus moralitas sebagian remaja Islam dewasa ini. Pondok pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan memiliki tanggungjawab yang besar untuk membentengi generasi penerus bangsa dari pengaruh negatif globalisasi tersebut. Untuk itu menghidupkan kegiatan tahfidz dalam kegiatan pendidikan sangat besar dampak positifnya dalam membentuk karakter dan kepribadian muslim yang berakhlak mulia.
Kemudian pada tahun 2018, PP. Tahfidz Oemah Al-Qur’an Malang sudah terdaftar di Kementrian Agama (Kemenag) dengan nomor statistik pondok pesantren 5110035730099. Hingga saat ini terdapat 105 santri yang menuntut ilmu di PP. Tahfidz Oemah Qur’an Malang. Para santri ini menempati 21 kamar yang terbagi dalam 5 komplek (area) yaitu Maqomin Amin yang terletak di lantai 1, Munzalan Mubarokah yang terletak di lantai 2 bagian barat, Maqadus Shidqin yang terletak di lantai 2 bagian timur, Daarussalam terletak di lantai 2 atas ndalem, dan Darul Maqomah yang teletak di lantai 3.
Program utama PP.Tahfidz Oemah Qur’an adalah tahfidh Qur’an, setiap santri dididik untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an setiap harinya. Santri wajib menyetorkan hafalan minimal satu lembar setiap harinya. Para santri juga dididik akhlak yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadist. Selain program utama, terdapat beberapa program pendukung yaitu kajian kitab salaf, kajian tafsir, international day dan lain-lain.